Penumpang Cantik
0
Hampir 1 bulan aku menjadi supir taksi
tembak, ternyata tidak mudah untuk cari penumpang. selama ini jika malam tiba
aku hanya diam di satu tempat menunggu penumpang yang mencari taksiku, atau berlkeliling jika
sudah subuh hari, karena jika tidak begitu aku bisa di tangkap perusahaan
taksinya, dan termasuk satu hal yang melanggar hukum.
Banyak hal hal yang terjadi selama aku
membawa taksi ilegal ini, dari mulai penumpang yang berusaha menggodaku,
penumpang yang bercerita tentang isterinya yang berselingkuh, wanita malam lah,
sampai penumpang yang bertingkah aneh di dalam taksiku. Tapi semuanya itu biasa
saja buat ku maklum taksi malam.
Di malam yang sepi aku terus memutar mutar
mencari penumpang yang membutuhkan taksi. Dari tadi tak ada satupun penumpang
yang menaiki taksiku, aku mencoba memutar ke arah Bandung utara, ke arah Sukajadi,
biasanya daerah sini banyak yang membutuhkan jasa taksi. Karena di daerah ini
ada sebuah mall yang buka sampai lewat tengah malam. Benar saja, baru aku sampai
ke depan mall itu tiba tiba seorang perempuan melambaikan tangan ke arah
taksiku. perempuan itu berambut panjang, menggunakan baju putih, wajahnya
sangat cantik, jujur saja itu adalah penumpang tercantik yang pernah naik taksi
ku. Dengan sigap aku langsung turun dari depan, memutar ke arah belakang dan
membukakan pintu untuk wanita cantik itu. Siapa tau kan jodoh.. hehe jodoh kan
gak kenal moment. Setelah duduk perempuan itu mulai mengatakan daerah tujuannya
“ohhh daerah setra sari mbak.. bolehh..”
Wangi harum mulai menyerbak kedalam taksiku,
seketika bau keringatku kalah oleh bau perempuan itu, aku mulai senyum sendiri
tiba tiba terlintas bayangan macam macam di otakku. “ahhh kenapa sih ini, gak
boleh lah kayak gitu..” perempuan itu tampak tertunduk , itu yang kulihat
saat aku mencuri pandangan lewat sepion
tengah. Duduk perempuan itu sangat kaku, seperti tidak nyaman, atau mungkin dia
tau yang aku pikirkan, sesekali dia menatap keluar jendela dan... “cekitt...” (suara
mobil mengerem mendadak) “aduh maaf mbak.. tadi saya gak fokus, ngantuk maaf
maaf” ucapku. Gara gara aku melihat ke sepion tengah ke arah perempuan itu,
hampir saja aku menabrak seekor kucing, dan aku mulai fokus kembali melihat ke
arah jalan. Perempuan itu tampak sedikit kesal karena kejadian tadi, aku mengetahuinya
karena keluhannya yang berdecit di telingaku.
Kaca mobil mulai tertutup butiran air,
gerimis mulai turun. Aku mempercepat laju mobilku memasuki daerah karang setra
yang sepi. Melaju terus sampai... “mas.. mas.. berhenti di sini mas..” “lohh
kok di sini neng? Bukanya setra sari masih jauh ya??” “ahh engga mas, saaayaa
turun di sini, ini i i ongkosnya mas” (sambil ternata bata) perempuan itu
langsung turun dari taksi. Wajah cantiknya berubah pucat, samai beberapa barang
dari tas perempuan itu terjatuh, dia nampak terburu buru.
Aku yang keheranan hanya diam saja karena
perempuan itu turun di tempat yang sepi kayak gini. Aku melihat perempuan itu
nampak berlari kecil dan tas nya digunakan untuk menutup kepalanya, lohh kok?
Aku menancap gas menghampiri perempuan
yang berlari itu, “neng kok turun di sini sih? Naik lagi aja ayo, gak apa apa
kalau uang nya kurang gak apa apa, kasian si eneng kehujanan, neng hayu naek
neng” perempuan itu nampak ketakutan, kepalanya menggeleng “engga kok mas..”
perempuan itu terus berlari menjauhi taksiku sampai dia masuk ke sebuah gang
yang gelap, aku masih keheranan kenapa perempuan itu tiba tiba turun. Aku mulai
tidak nyaman dengan situasi seperti itu.
Aku mulai menjalankan lagi taksiku, dan bau
harum perempuan itu masih menyeruak di taksi ku, baunya malah semakin tajam.
aku masih bertanya tanya kenapa perempuan tadi tiba tiba turun, aku menuruni
daerah tamansari menuju ke jalan sukajadi dan samar samar “hihihi...” hahh??
Mungkin aku salah dengar, tapi hah “hihihihi...” siapa ya? Aku memarkirkan
mobilku kesamping, aku menarik nafas panjang, situasinya sekarang berubah aku
semakin penasaran dengan apa yang aku alami saat itu, ditambah samar samar aku
mendengar suara seorang wanita tertawa “hihihihi...” kondisiku semakin tidak
karuan, dan malam itu aku langsung memutuskan mengembalikan taksiku ke pull dan
mencukupkan kerjaku malam itu, aku bilang saja alasannya sakit atau tidak enak
badan daripada ini semakin tidak karuan.
Aku
melanjutkan perjalanan menuju setra sari jalanannya nampak berkabut,
pandanganku nampak buram, keringatku mulai mngucur, dan samar aku mendengar
suara yang aneh lagi, kali ini semakin jelas, suara tertawa seorang perempuan
“hihihihihi....” astaga siapa yang tertawa aku melihat ke arah sepion tidak ada
siapa siapa. Aku melihat lagi dan lagi tapi tidak ada, aku menancap gas
berharap segera sampai ke pull dan itu ternyata baru awal dari pengalaman
anehku yang terjadi malam itu, dalam kesendirianku dalam mobil di tengah
perasaanku yang tidak karuan lalu astaga... samar aku melihat ke arah sepion
tepat di kursi belakangku seraut wajah perempuan yang separuh mukanya tertutupi
rambut percis seperti perempuan yang naik taksiku tadi dengan gaun putih dan
gaun yang panjang menenteng tas dan ”negg nengg kapan naikk taksi saya lagi,
kok tiba tiba ada di kursi belakang tadi kan neng turun, terus neng kan lari
tadi, eneng tadi kemana? ” (sambil terbata) aku berbicara. Perempuan itu sekarang menggerakan badannya
sambil cekikikan “hihihihi....” aku mulai ketakutan melihat tingkah laku
perempuan itu, ini perempuan yang tadi atau bukan, bukannya perempuan yang tadi
sudah turun? Aku semakin penasaran dan ketakutan, aku mengumpulkan semua
keberanian dan rasa penasaranku mengalahkan ketakutanku. Aku perlahan menengok
ke belakang, dan ahhh astaga ya tuhan.. kursi belakang ternyata kosong, tidak
ada siapa siapa di kursi belakangku, jadi yang aku lihat di sepion itu....
aku segera tancap gas dan tidak sadar sudah
di daerah pasupati, dan lanjut ke daerah gasibu. aku menyetir dengan sangat
ketakutan, dan semerbak wangi perempuan itu muncul lagi, lalu samar samar
terdengar seorang tengah bicara dengan nada yang sangat halus “kenapa... bau
bunga melati ya? Saya kan baru meninggal.. wajar saja kalau masih bau bunga
kuburan” ahh hahh di kursi sebelahku sekarang muncul perempuan berambut panjang
itu, perempuan itu adalah perempuan yang naik taksiku sebelumnya, muka dan
pakaiannya sama bau ini ternyata bau bunga kuburan, perempuan it u tertawa
cekikikan dengan muka yang sangat pucat, dan ternyata setengah lagi wajahnya
rusak tidak karuan, matanya hampir keluar dan banyak bercak darah yang ada di
lehernya. Perempuan itu sangat lurus melihatku, dan perlahan dia menyenderkan
kepalanya kebahuku. Tangannya yang dingin melingkar di lenganku seakan
merangkulku. Hantu perempuan itu bersandar dan merangkulku... sampai..
ahhhhh...........
Setelah itu, beberapa minggu aku di tahan di
kepolisian, dan selama 1 bulan aku menjalani perawatan di rumah sakit, sungguh
aku tidak beruntung. Lebih baik mencari pekerjaan lain saja. Sekarang aku
menjadi bartender di sebuah club ternama. Setelah beberapa tahun, aku baru tau
kalau sepanjang jalan sukajadi sering ada sosok hantu perempuan yang menampakan
diri, berambut panjang memakai gaun putih dan menenteng tas, katanya wanita itu
adalah korban tabrak lari beberapa tahun silam dan dia sering menumpang mobil
atau motor yang lewat, yang menuju arah karang setra.
Sumber : Night Mare Side.
0 komentar:
Post a Comment