Adsens

Bloody Stabbing Knife

Game Online yang Mempertemukan

3
11:55 AM


Namaku Refan, aku adalah seorang Gamer permainan game online. Karena aku tidak mempunyai jaringan internet di rumahku, jadi aku selalu ke warnet untuk melepaskan hasratku untuk bermain game online, jika sehari saja tidak bermain game online, rasanya tanganku gatal dan ingin memegang keyboard serta mouse. Yah aku adalah pecandu game online, aku rela berjam jam di depan layar komputer untuk memenuhi hasratku ini.

Orangtuaku selalu memarahiku, tapi aku tidak peduli. Sampai suatu ketika ada sebuah kejadian yang membuatku takut untuk bermain game online dimalam hari. Begini ceritanya ;
5 jam sudah aku menghabiskan waktu ku hari ini untuk bermain game online,waktu pun sudah menunjukan pukul 8 malam. Ketika peringatan biling muncul, bahwa 10 menit lagi waktu akan berakhir. aku buru buru menuju meja Operator untuk membeli paket begadang atau paket malam.
Kulihat masih banyak orang orang yang bermain juga, karena billing untuk game tidak ditutup skat skat, dan di sampingku juga masih ada 2 orang temanku yang bermain. Kami tanpa sadar berteriak teriak dan sekali kali berkata kasar karena kalah dalam permainan.
Ternyata kedua temanku itu tidak memperpanjang paketnya dan merekapun pulang, kulihat jam sudah menunjukan pk 23.35. hemmm.. penghuni warnet ini hanya tinggal ber empat, aku, si penjaga warnet dan 2 orang lainnya. Malampun semakin dingin “aduhh mana gua lupa lagi ga bawa jacket... ah sial”.
Waktu pun berlalu, aku sudah tidak konsen lagi untuk bermain game, dan juga mataku sudah sangat perih dan butuh istirahat. Lalu ketika aku kalah dalam permainan, tanpa sengaja aku berkata “Anj***... Bang***..” lalu tiba tiba saja seperti ada yang menggeram di telinga sebelah kananku, hahh siapa ya? Padahal aku duduk paling pojok kanan. Kan tidak mungkin ada orang di sebelah kanan ku. Karena tidak terdengar lagi akhirnya akupun melanjutkan permainan.
Beberapa jam pun berlau, sekarang sudah pk 02.00 subuh, dan tiba tiba ujung mata kiri ku menangkap sesosok bayangan seseorang yang berdiri di sebelahku, tetapiiii ketikka.. aku membalikan kepala tidak ada siapa siapa di sana? Hemm...
Udara semakin dingin saja dan aku menjadi ingin buang air kecil. Aku berdiri dan menuju kamar mandi yang berada di bagian paling belakang warnet ini, aku buka pintu dapur (karena harus melewati dapur dulu) lalu aku masuk kedalam kamar mandi “ahh legaa” belum aku selesai kencing tiba tiba saja terdengar seperti ada hewan yang berjalan di atas para kamar mandi, dan ketika aku menengok ke atas, ternyata ada lubang. lubang sepertinya untuk ventilasi  udara, tetapi lubang itu terbuka begitu saja. Ketika aku menutup resleting celanaku dan melihat ke arah lubang tadi, seperti ada sesosok bayangan tetapi itu terlalu gelap untuk di lihat, aku tidak tahu apa itu tadi. Aku cepat cepat bersih bersih lalu keluar.
Aku kembali duduk dikursiku dan beristirahat sejenak sambil memikirkan sosok apa tadi ? tapi jelas sekali kalau tadi itu bukan hewan, bentuknya seperti kepala dan pundak seseorang.
Aku pejamkan mataku dan menyender pada kursi. lalu betapa kagetnya ketika ada sentuhan dingin di tangan kananku. Refleks saja aku langsung membuka mataku dan melihat ke arah sentuhan tadi, betapa kagetnya aku melihat sesosok laki laki dengan menggunakan switer yang lusuh berwarna hijau pudar dan di lehernya seperti ada bekas jeratan berwarna hitam. dia melihat ke arahku dengan tatapan yang kosong.
Ahhhhh entah kenapa tubuhku tidak bisa digerakan saat itu. Dia mendekatkan wajahnya ke arah wajahku, dia membembengkokan kepalanya, lalu membuka mulutnya. Dan dari mulutnya keluar cairan seperti air liur, tepat menetes di pundakku. Hemm sekarang tercium bau bangkai dari arahnya. Ahhhhh..
“Pergi Pergi, jagan ganggu dia... pergii...!!!” tiba tiba terdengar suara teriakan Operator warnet datang ke arahku, lalu sosok itupun menghilang secara tiba tiba.
Akhirnya aku dapat menggerakan tubuhku lagi. Aku bertanya pada OP warnet, makhluk apa tadi?. Dia menjawab, kalau 5 tahun yang lalu ada yang bunuh diri di kamar mandi dengan cara menggantungkan lehernya ke para kamarmandi yang bolong itu karena di putuskan pacarnya. Lalu si op tadi memberikan segelas air munum dan di menyuruhku beristigfar untuk menenangkan diriku.
Kulihat sekeliling 2 orang tadi sedang asyik tidur. Lalu aku pamit pada op itu dan tidak melanjutkan main.
Setelah kejadian tersebut, aku tidak pernah berani lagi bermain game online lebih dari waktu maghrib.

By : Refan Rendi

Tentangku

Namaku Aditya umurku 18 tahun, Aku senang berteman dengan siapa saja, termasuk kalian :).

3 komentar:

Anonymous said...

pas banget gw lagi main game online, nunggu update

Iman Kodel said...

Eh...sugan teh ada yang baru...

QwertAdit said...

tenang besok ada cerita baru koo :)

QwertAdit

QwertAdit