Adsens

Bloody Stabbing Knife

Alasan yang Sangat Bodoh

0
7:18 PM

Ayah dan ibuku sudah sering kali bertengkar, ibuku mengira bahwa ayah punya perempuan lain di tempat kerjanya. Hampir setiap hari, ketika ayah baru pulang dari kantornya, pasti ibuku mulai bertanya yang macam macam pada beliau. Dan sampai suatu ketika mereka pun bercerai. Aku yakin
ayah bukanlah orang yang seperti itu, dia adalah orang yang menyayangi keluarganya dan selalu bertanggung jawab atas apapun. Aku pun menangis ketika mereka menyuruh ku untuk memilih mau tinggal dengan siapa? Karena aku tau kalau ayah adalah orang yang lebih baik daripada ibu, maka aku pun memilih tinggal bersama ayah.
Oh iya namaku Gina umurku 16 tahun, aku adalah satu satunya anak di keluarga ini. Untuk sementara waktu aku tinggal di rumah nenek dari ayahku, lalu setelah ayah mendapatkan kontrakan baru, Kami pun langsung tinggal di sana. kontrakan itu berada di daerah bandung tengah. Bentuknya sih seperti bangunan zaman belanda, dengan tembok putih dan batu batu alam menempel pada dinding teras dan di teras nya terdapat kolam ikan kecil. di depan rumah terdapat lapangan tempat olahraga serta di pinggir lapangan itu banyak sekali pohon, terutama pohon pisang. Mungkin pohon pisang itu sengaja ditanam oleh warga sekitar agar bisa di ambil buahnya.
3 hari sudah aku tinggal di rumah baru ini . tidak ada kejadian aneh selama aku tinggal di sini. Ohh iya kamarku berada di depan, dan ada jendela yang langsung menghadap ke arah teras dan lapangan itu.
Ketika sekolah, ayahku mentelphone ku, bahwa ia ada urusan mendadak di luar kota, dan mungkin akan pulang besok sore. Katanya jika aku takut tinggal sendirian di rumah, ajak saja temanku untuk menginap, lagipula besok kan hari sabtu kan libur.  Aku jawab saja “iya gimana nanti saja”.
Akhirnya aku sampai di rumah, aku tidak  mengajak temanku untuk menginap di rumah dengan alasan akan merepotkanku nanti. Hemmm padahal itu adalah alasan yang sangat bodoh, karena alasan itu aku jadi bertemu dengan mereka yang tak kasad mata. Begini ceritanya :

Setelah pulang sekolah aku langsung membaringkan diriku dikasur. Tanpa terasa akhirnya aku pun terlelap. Aku akhirnya terbangun, jam menunjukan pk 5.43 pm ternyata sebentar lagi adzan maghrib sudah hampir berkumandang. aku lalu pergi keluar kamar dan menutup tirai tirai jendela serta menyalakan lampu teras.  Dan ketika aku mau menutup jendela ruang tamu, terasa angin dingin masuk. Angin ini berbeda sekali rasanya, bahkan bulukudukku pun langsung berdiri. Setelah selesai, aku langsung menuju dapur untuk  mangambil makan. aku lupa bahwa aku belum makan dari siang tadi, dan ketika aku mau menyalakan lampu dapur “cetrek..” “trengg trengg treng” sebuah panci tiba tiba saja terjatuh, apa ini? Apa mungkin hantu? Ah masa ada hantu sih, aku tetap berfikir positif kalau itu adalah ulah tikus, padahal dirumahku ini tidak ada tikusnya sama sekali.
Aku makan sambil menonton tv di ruang keluarga,  acara di tv tidak ada yang seru sama sekali. Aku langsung mematikan tv dan membereskan bekas makanku. Kulihat sekarang sudah pk.08.26 pm , aku bergas menuju kekamar ku dan... ketika aku membuka pintu kamar , terasa angin dingin itu lagi, bulukudukku pun berdiri kembali. Astaga ketika aku lihat bantal dan gulingku sudah ada di lantai semua, apa yang terjadi? Aku mulai ketakutan lalu buru buru membereskannya dan naik ke kasur untuk bersiap siap tidur. Dan akhirnya aku pun tertdiur.
“hahh... hahh...” (memburu nafas) tiba tiba saja terasa seperti ada yang memegang  leher ku, begitu dingins sekali, rasanya seperti angin dingin yang tadii... ya tuhan apa ini???... aku langsung menarik selimut dan menutup tubuhku dengan selimut. Beberapa lama kemudian terdengar seperti ada yang melempari kaca jendela kamarku dengan batu krikil kecil. Aku langsung membuka selimutku dan melihat  keluar jendela, hem tidak ada siapa siapa. jalanan pun sudah sepi sekali, lalu aku pun kembali ke tempat tidur. jam sudah menunjukan pk.02.00 am, hemmm pantas saja udara terasa sangat dingin. Baru saja aku mau menutup mata, “trek trek trek...”  terdengar seperti ada orang yang melempari jendela kamarku lagi, aku bangkit dari kasur dan melihat keluar jendela lagi, “hey siapa itu? Jangan jail deh ga lucu tau!!” teriakku kesal. Tapi takutnya sih ada penjahat atau apalah.
Dan ketika aku melihat keluar jendela kekanan lalu kekiri dannn astagaa ternyataaa aku belum menutup dan mengunci pintu pagar. kok aku bisa sampai lupa sihh?? Gimana coba kalau ada maling masuk. Lalu aku keluar kamar dan menuju teras.
Ketika aku sampai ke gerbang pagar, terdengar di arah pohon pisang di depanku seperti ada suara orang sedang bersembunyi di sana. Aku buru buru mengunci pagar dan berlari ke dalam rumah. Takut takut kalau itu adalah orang jahat. aku mengintipnya dari balik jendela, dan benar saja ternyata memang ada seseorang di situ, ehh tunggu dulu orang itu sepertinya berpakaian putih dan astaga ternyata itu bukann orang itu adalahh poconngg, aku buru buru berlari ke kamar dan mentelphone ayahku bahwa aku melihat pocong, lalu ayahku bilang kalau aku harus tetap tenang dan akan menyuruh pamanku untuk datang ke rumah untuk menemaniku.
Setelah beberapa lama, keadaanpun mulai hening kembali. dan “trek trek trek...”   suara kerikil itu terdengar lagi, sekarang aku tidak berani untuk melihatnya, aku menutup mataku dan “dep dep depp” sekarang suara itu berubah menjadi suara orang yang mengetuk ngetuk kaca jendelaku. Ketika aku lihat ternyata sosok pocong itu sedang mengetuk ngetuk kaca jendela kamarku dengan kepalanya, mukananya terlihat sangat pucat, matanya hitam  besar dan hidungnya bengkok dan mengeluarkan darahhh yang sangat menyeramkan, aku berteriak teriak tidak jelas lalu berlari keluar rumah dan berusaha membuka kunci rumah. setelah aku membuka kunci rumahh, terdengar suara motor berhenti di depan rumahku. Ya untung saja itu pamanku,  aku langsung mengunci rumah dan berlari menuju pamanku, aku bilang aku ingin menginap saja di rumah paman, karena disini ada hantunya. Lalu tanpa banyak bertanya pamanku langsung tancap gas.
di perjalaanan aku tidak berbicara sepatah katapun, walaupun pamanku bertanya apa yang terjadi sebenarnya....
Sesampainya di rumah paman aku langsung diberi minum dan bercerita semua yang terjadi. Lalu bibiku bilang kalau rumah itu sudah lama kosong dan di tinggalkan begitu saja oleh pemiliknya. Setelah ayahku datang pamanku menyarankan ayahku agar mengadakan pengajian atau syukuran di rumah baru itu. Setalah diadakan pengajian itu, tidak pernah ada lagi kejadian yang janggal di rumah ini.
#

Tentangku

Namaku Aditya umurku 18 tahun, Aku senang berteman dengan siapa saja, termasuk kalian :).

0 komentar:

QwertAdit

QwertAdit