Adsens

Bloody Stabbing Knife

Farhan (Part II)

0
1:54 PM
Lalu entah setan apa yang telah merasuki teman temanku, mereka lalu menyerang laki laki yang telah menolongku tadi. dengan hebatnya laki laki itu menangkis semua pukulan dari mereka, dan membuat mereka kewalahan, karena teman temanku kalah mereka lari entah kemana. Lalu pemuda itu membetulkan dan membersihkan baju kemeja putih dan celana abu abu nya ada beberapa bekas tapak sendal.
Setelah selesai merapihkan bajunya dia berkata kecil “cihh menghamburkan tenagaku saja anak anak itu..” lalu berjalan menghampiriku yang sedang menangis karena rasanya badanku remuk semua.
Laki-laki itu      : “kamu engga apa apa de?” tanyanya sambil membantuku berdiri, karena pada saat itu aku dalam keadaan terduduk di jalan.
Aku                   : “sakit sekali.. kak makasih udah nolong ya” kataku sambil terisak isak.
Laki-laki itu      : “ayo kerumah dulu, kita cuci luka mu, takutnya infeksi tuh” sambil menunjuk ke arah rumahnya, yang ternyata tepat di belakangnya.
Aku                   : “aduhh...” ketika aku berjalan ternyata kakiku sakit sekali.
Laki-laki itu      : “kaki kamu sakit ya?? Hemm yaudah deh sinih di gendong” lalu dia berjongkok dan aku pun naik ke punggungnya, ia membawaku ke teras rumahnya.
Laki-laki itu      : “tunggu ya aku akan membawa obat merah dan air panas dulu”
aku hanya bisa mengangguk sambil menahan tangis. Sambil menunggu, aku lalu berfikir siapa laki laki itu dan sepertinya ia jago juga melawan ke 15 temanku tadi sendiriaan.
Tidak lama kemudian ia keluar sambil membawa kotak P3K dan segelas air panas, ia lalu mengobati luka lukaku. “jangan nangis, laki laki harus kuat dong! Oh ia nama kamu siapa?” katanya sambil terus mengobati lukaku.
Aku                   : “namaku farhan, terimakasih ya kak udah nolongin aku, nama kakak siapa?”
Laki-laki itu      : “hahahhaha.... iya iya sama sama, nama aku Rama, kok bisa sih kamu sampai di kroyok gitu?”
Aku                   : “aku tadi tidak sengaja menyenggol doni sampai ia terjatuh, tapi malah di sangka sengaja melakukan itu oleh semua teman temanku”
Kak Rama                    : “tapi benerkan kamu gak sengaja?” dengan tatapan serius dan menghentikan mengoleskan obat merahnya ke lututku yang berdarah.
Aku                   : “tentu saja aku tidak sengaja, ngapain di sengaja?” sambil ketakutan melihat muka seriusnya.yang asalnya bertampang ramah.
Kak Rama                    : “hahaha tentu saja aku percaya, jangan ketakutan gitu farhan, orang dari tadi aku memperhatikan kalian bermain bola, sampai akhrinya temanmu terjatuh karena tersenggol olehmu” laki laki itu tertawa terus.
Aku                   : “oh jadi kakak dari tadi liat aku main ya?” tanyaku heran, karena aku tadi tidak memperhatikan detail mengenai keadaan sekitar sini saat bermain.
Kak Rama                    : “yooo..., yosh beres nih, rumah kamu di mana farhan, biar kakak anterin naik motor?”
Aku                   : “ga usah kak ga usah di anterin lagian deket kok ka itu di block sebelah “ jawabku, walaupun aku tidak yakin bisa berjalan terlalu jauh.
Kak Rama        : “ahh kamu jalan aja tadi gak bisa, udah biar kakak anterin aja yu!”
Aku                   : “hehehe... iya kaka tau aja, makasih ya sebelumnya”
dia menuju garasi dan mengeluarkan motor supra fit berwarna merahnya.
Kak rama         : “sini naik!”
Aku berdiri tapi “aduhh...” aku tidak kuat untuk berjalan. Kak rama menuju ke arahku dan menggendongku, lalu mendudukanku di jok motornya.
Kami langsung menuju rumahku, dan ketika aku sampai di rumah ia pun menggendong ku sampai kekamarku. Pembantu ku pun datang menanyakan apa yang terjadi padaku hingga babak belur seperti ini?
“tadi dia di kroyok temen temennya” kata kak rama,
“untung ada kak rama yang negabantu aku tadi, dari orang orang sialan itu” sambungku.
Pembantuku lalu berterimakasih pada kak rama.
Kak Rama        : “saya pulang dulu ya, sepertinya sudah hampir maghrib nih” katanya sambil berdiri dari kursinnya.
Pembantuku   : “oh iya iya silahkan, sekali lagi terima kasih ya nak rama, udah nolong farhan, entar main kesini lagi ya”
Kak Rama        : “inget ya laki laki gak boleh cengeng apalagi nangis kayak tadi, oke?”
Aku                   : “iyaaa, makasih ya kak udah nolong aku tadi”
Kak Rama        : “yoo nyantai aja, cepet sembuh okey!” sambil pergi keluar kamar dan, pulang dengan motornya.


Hemm lama kelamaan luka ku ini terasa sakit, tapi orang tuaku belum juga pulang, padahal sudah jam 8 malam. Aku mulai sedih dan hampir menangis lagi, tetapi aku teringat kata kata kak rama kalau laki laki tidak boleh cengeng, aku mengusap air mataku yang hampir saja mengalir di pipiku yang memar ini. Dan berusaha untuk tidur, walau pun itu sulit sekali, karena luka luka memar ini. 

Bersambung Ke Part III

Tentangku

Namaku Aditya umurku 18 tahun, Aku senang berteman dengan siapa saja, termasuk kalian :).

0 komentar:

QwertAdit

QwertAdit