Adsens

Bloody Stabbing Knife

Tragedi Bobotoh Bagian II

0
7:12 PM


Setelah beberapa jam menangis akhirnya aku tertidur karena kelelahan. “Hendra, hendra, tunggu jangan pergi!” aku terbangun karena aku memimpikan hendra yang pergi berlari meninggalkanku.

Aku teringat lagi kalau hendra meninggal. Aku tidak kuat berdiri menapaki kenyataan ini. Aku bersusah payah melangkah ke lemari pakaian ku, kucari baju itu, ah ini dia.. baju yang di belikan hendra beberapa waktu lalu. Ini baju jersey persibku. Aku mandi dan mengganti pakaianku dengan pakaian jersey itu.
Aku terus menangis tak bisa menutup keran mataku ini. Walau suara handphone ku terus berdering aku tidak memerdulikannya.
Aku berjalan ke arah stadion siliwangi itu. Disana terlihat sangat sepi sekali mungkin karena sekarang telah Pk. 23.00. disini sangat dingin, tetapi aku tidak memerdulikannya.
Aku berdiri di pinggir stadion yang gelap itu, aku keluarkan silet yang ada di kantungku, dan ku adukan dengan nadi tangan kiriku. Aku menahan jeritan ini rasanya sakit sekali, hingga aku mengalirkan airmata dan darah terus keluar dari tangan kiriku. Aku terjatuh, dan rasanya seperti mengantuk, semuanya gelap dan aku tidak pernah merasakan napasku lagi.
Nah kawan begitulah cerita dari wanita itu :D tetapi banyak kejanggalan ketika dia menceritakannya, waktu kejayaan stadion siliwangi itu tahun 1956 sampai 1976 an, tapi kok sudah punya HandPhone ya? Atau memang kejadian ini ketika sudah banyak handphone di Indonesia? huallah hu alam

Tentangku

Namaku Aditya umurku 18 tahun, Aku senang berteman dengan siapa saja, termasuk kalian :).

0 komentar:

QwertAdit

QwertAdit