Tragedi Bobotoh Bagian I
0
Oia Persib Juara ISL 2014 ya kawan
kawan? Aku jadi ingat dengan sebuah cerita yang cukup menyedihkan dari seorang
mahluk cantik hehehe, baiklah begini ceritanya.
Ketika itu aku sedang bersepeda di
sekitaran jalan Lombok,
dengan beberapa teman temanku karena aku ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti Fun Bike TNI yang pendaftarannya di Kodim Jalan Lombok. Ketika aku melintas di depan stadion siliwangi aku melihat sesosok wanita menggunakan baju persib dan celana jeans, aku tahu bahwa itu bukanlah manusia, jadi aku acuhkan saja wanita itu, karena aku tidak ingin berurusan dengan hal-hal seperti ni lagi, walaupun sebenarnya tidak mungkin lepas dari dunia lain ini. Lalu setelah sampai di Kodim dan mendaftarkan diri akhirnya aku pulang ke rumah.
dengan beberapa teman temanku karena aku ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti Fun Bike TNI yang pendaftarannya di Kodim Jalan Lombok. Ketika aku melintas di depan stadion siliwangi aku melihat sesosok wanita menggunakan baju persib dan celana jeans, aku tahu bahwa itu bukanlah manusia, jadi aku acuhkan saja wanita itu, karena aku tidak ingin berurusan dengan hal-hal seperti ni lagi, walaupun sebenarnya tidak mungkin lepas dari dunia lain ini. Lalu setelah sampai di Kodim dan mendaftarkan diri akhirnya aku pulang ke rumah.
Di malam hari ketika aku beres
mengerjakan tuga tugas kuliah yang memenuhi otakku ini, aku akhirnya aku bisa
kekamar dan menikmati malam ku. Waktu menunjukan Pukul 02.00 WIB ketika aku
ingin memejamkan mata aku mendengar samar samar ada suara wanita menangis
terisak isak “apa ini? Apakah mamah sedang menangis ya? Tapi kok suaranya gini
sih? Perasaan tadi udah tidur deh!? .” aku langsung ke kamar mamahku dan ketika
aku lihat ternyata benar saja, mamahku memang sudah tertidur. Aku sudah berpikir
kalau ini pasti akan memburuk.
Lalu aku kembali ke kamarku dan mulai
memejamkan mataku, tapi sekali lagi aku mendengar suara terisak lagi, ketika
aku membuka mataku, astagfiruwloh di sebelahku telah duduk seorang wanita
menggunakan baju persib itu, rambutnya lurus sebahu, dan ia menunduk terisak
isak, aku langsung duduk di pojok kasur lainnya, menjauh dari wanita itu, lalu
Ia berkata “tong sieun” (jangan takut) ia membalikan mukanya dengan cepat ke
arahku, itu semakin terlihat makin menyeramkan untukku. Dia lalu menunduk
menangis lagi sambil tangannya menutupi mukanya.
Aku akhirnya berani bertanya kepadanya
“mau apa kamu kesini?” tapi dia tidak menjawab pertanyaanku ini. Lalu setelah
beberapa lama ia menangis dan sudah Pukul 03.20 WIB dan aku juga sudah kesal
dengan tingkahnya yang tidak jelas begitu, aku lalu mengusirnya “ yaudah kalau
ga mau jawab pergi sana, di sini juga Cuma nangis aja”. Dia mengangkat
kepalanya dan berkata ia ingin bercerita tentang dirinya.
“Hendra aku sayang sekali padamu, jangan
pergi kemana mana ya sayang” itu kata yang terucap dari mulutku kepada pacar
tersayangku hendra, kami sudah pacaran selama hampir 3 tahun. Tetapi kata kata
yang terucap dariku itu tidak pernah di dengar pacarku, iya Hendra ingin sekali
menonton pertandingan sepakbola Persib melawan Persija, katanya ini adalah
momen yang paling di tunggu tunggu olehnya karena ia seorang bobotoh persib
yang fanatik, sudah berapa jersey persib yang ia belikan untukku. Tanpa bisa
berbuat apa apa lagi ia pamit kepadaku dan ia bilang nanti malam akan menemuiku
lagi.
Jam menunjukan sudah Pukul 21.00 WIB.
Tapi hendra belum mengabariku samasekali, bahkan ketika aku sms tidak pernah
deliv dan ketika aku telepon ternyata HP nya tidak menyala. Aku hanya berpikir
bahwa HP nya habis batre.
Aku terus menunggu Hendra datang
menemuiku. Sudah 3 jam berlalu hampa. Dan ketika aku mulai putus harapan, ada
suara seseorang yang mengetuk pintu, dan benar ternyata itu Hendra. “sayang
kamu darimana aja sih? Kok lama banget, aku hawatir banget nunggu kamu dateng” “maafin
aku ya sayang” kata nya datar. Ia bilang kalau ia sangat kedinginan, lantas aku
mengambilkannya selimut yang ada di dalam kamar dan ketika aku kembali ke ruang
tamu ternyata Hendra sudah tidak ada. Loh kok kemana dia ya? Suara motornya pun
tak terdengar sama sekali. Aku kesal sekali terhadap nya. Kukunci pintu rumahku
dan memejamkan mataku di kamar.
Keesokan harinya temanku Dara menelofon
ku dan mengatakan bahwa Hendra telah meninggal, ia meninggal karena ia
dikeroyok oleh The Jack di di jalan ketika pulang menonton Persib. Aku jelas tidak percaya dengan kejadian ini,
karena jelas sekali kalau dia datang kepadaku malam tadi dan bilang bahwa dia
kedinginan. Aku hanya bisa manangis sejadi jadinya ketika menutup telepn itu.
Bersambung Ke Part II
0 komentar:
Post a Comment