Farhan ( Part I )
3
Namaku
farhan, umurku 8 tahun dan masih duduk di bangku kelas 3 sebuah sekolah dasar.
Aku adalah seorang anak yang jarang sekali mendapat kasih sayang dari orang
tuaku, mereka selalu sibuk dengan bisnisnya masing masing, mereka jarang sekali
menanyakan keadaanku, apakah hari ku menyenangkan atau apa pun tentangku.
Mereka hanya menitipkan ku kepada seorang pembantu. Tapikan yang namanya
pembantu tugasnya
membersihkan rumah, serta menyiapkan makanan saja. Tidak
khusus dipekerjakan untuk merawatku. Dan aku adalah satu satunya anak mereka.Karenanya
aku jadi lebih sering bermain di luar bersama teman teman se komplek ku. Yahh
tidak ada yang istimewa dariku, aku adalah anak yang biasa biasa saja.
Hari
ini perasaanku tidak karuan. Rasa kesal, rasa marah semuanya bersatu. teman
teman sekolahku dari tadi selalu mengganggu dan menjahili ku serta mengejekku
dengan berbagai macam sebutan. Tetapi aku lebih memilih untuk diam saja, karena
aku tidak ingin membuat masalah baru. Ini semua gara gara tidak ada pelajaran,
semua guru sedang rapat sekolah. Rasanya ingin sekali aku sampai kerumah.
“Kringgg....!!!”
akhirnya bel tanda pulangpun terdengar, akhirnya aku bisa terbebas dari neraka yang
suram ini. Aku langsung memasukkan buku komik yang ada di mejaku kedalam tas
dan berjalan pulang. Aku harus berjalan sekitar 200 m untuk mencari angkot di
jalan raya.
Akhirnya
aku sampai di teras rumah, dan berkata “asalamualaikum..” tapi ya tidak ada
seorangpun yang menjawab salamku. Aku lalu membuka sepatu dan langsung masuk
kekamar. Setelah aku berganti pakaian, aku baru sadar kemana bibi ya? Aku
langsung mencari nya, ternyata ia sedang berada di atas, dia sedang menjemur
pakaian yang baru saja ia cuci. Ia berkata padaku kalau makan siang udah ada di
meja. Aku hanya bisa mengangguk dan turun kebawah menuju meja makan. Setelah
aku menghabiskan makan siangku, aku lalu menuju kamarku dan membaca buku komik
yang baru aku pinjam dari perpustakaan sekolah.
Baru
saja aku membaca 6 halaman, terdengar sura orang orang yang memanggil namaku
dari arah luar. Aku langsung menaruh buku komik itu dan berlari keluar,
menghampiri mereka. Benar saja mereka adalah teman bermainku, walaupun kami
tidak seumuran, kami semua tetap sering bermain. Mereka mengajakku untuk
bermain sepak bola. Kami pergi menuju lapangan komplek kami dan... ahh ternyata
lapangan itu sedang dipakai oleh para anak smp untuk bermain bola juga. Hemmm
karena tidak ada tempat lagi kami mencari jalan yang cukup luas tapi jarang
dilewati kendaraan, tapi tentu saja masih di area komplek ini. Akhirnya kami
memutuskan untuk bermain bola di jalan yang buntu, ya tak jauh juga sih dari
rumahku. Kami bermain dengan penuh semangat
dan kegembiraan, sampai....
Aku
: “ehh maaf maaf..” aku tidak
sengaja menyenggol badan doni temanku lalu ia pun jatuh tersungkur, tapi kan
namanya main sepak bola pasti ada kontak fisik dong
Doni : “ahh sengaja ya kamu?!” dengan nada
marah
Aku : “aku gak sengaja, aku kan Cuma mau merebut
bola”
Tiba
tiba saja semua teman temanku memojokkanku bahwa aku memang sengaja menyenggol
doni hingga terjatuh. Padahal doni badannya lebih tinggi dan besar dariku dia
pun sudah kelas 1 smp. Memang di sini hanya aku yang kelas 3 sd yang lain rata rata sudah kelas 4, 5, 6 dan 1
smp, badan mereka pun pastinya lebih tinggi dan lebih besar dari ku.
Lalu
doni menarik bajuku dan mengarahkan pukulannya, untung aku memalingkan mukaku
dan hanya mengenai pipi kananku, untung saja tidak mengenai hidungku.
Lalu
tiba tiba semua teman teman ku berlari menuju kearah ku dan memukulku, mereka
mengeroyokku. aku berusaha melawan tapi itu percumah saja, karena kedua
tanganku di pegangi. Lalu tiba tiba orang di belakangku yang sedang memegangi tanganku berteriak dan
melepaskan tanganku, dan teman temanku yang lain juga berhenti memukuliku.
Terlihat sesosok laki laki yang tak pernah aku kenal selama ini. Mengunci
tangan dendi (orang yang memegangi tanganku tadi) berteriak sambil berkata “oi
beraninya keroyokan, sinih lawan gw kalaau bisa!!”
3 komentar:
mana kelanjutannya?
tunggu kelanjutannya "Farhan (Part II)"
wqw
Post a Comment