Adsens

Bloody Stabbing Knife

Guruminda

0
6:40 PM



Namaku Rama, aku bersekolah di sebuah sekolah suasta di kota Bandung, karena aku sudah kelas 3 jadi banyak sekali tugas tugas yang harus aku selesaikan. Kebanyakan sih tugas kelompok, seperti yang aku lakukan sekarang ini.
Aku kerja  kelompok dari sepulang sekolah hingga hampir jam setengah 11 malam. aku pamit pulang kepada teman temanku, karena sudah terlalu kemalaman dan takut ibuku cemas menungguku di rumah, maklum aku adalah anak satu satunya.
aku memakai jaket tebalku karena cuca kota Bandung saat ini sedang dingin dinginnya, ditambah lagi gemericik hujan yang turun malam ini.
Aku mulai mengendarai motorku dengan perlahan tapi pasti menuju jalan yang sudah sepi dan gelap ini. Sekarang aku mulai memasuki jalan soekarno hatta. Dan aku harus melewati sebuah pintu perlintasan kereta api di jalan guruminda. “tonet tonet tonet tonet...” ketika aku mendekat ke arah pintu perlintasan itu, tiba tiba palang pintu menutup. “malah ada kereta lewat, malah tambah lama..” eluh ku dalam hati.
Untuk menghilangkan sedikit rasa dingin ku aku kemudian bersiul siul kecil “wiiit wiit wiit....(dengan logat seperti orang bernyanyi) ” . lama amat nih kereta. Terlihat seorang penjaga pintu kereta membuka pagar rel yang akan di lewati kereta.
Ketika ku lihat di depan lagi ada seorang nenek nenek dengan rambut putih nya yang di gelung, dan badannya yangkurus serta agak bongkok jalan menelusuri rel. “hah mau ngapain tuh nenek nenek? Mau bunuh diri kali ya?” pikirku.
Tak berapa lama kemudian terdengar suara kereta mendekat. Dan kuliah nenek nenek tadi masih berada di jalan kereta yang akan lewat tersebut. “nek awass nekk!!! Nenek mau ketabrak?, cepet ke pinggir!” teriakku dengan kencang ke nenek nenek itu. Entah karena udah tua dan budeg nenek nenek itu seperti tidak mendengarku sedikit pun. Dannn.... nenek nenek itu tertabrak kereta, tapii tidak selayaknya orang tertabak yang pasti akan mental, nenek nenek itu malah menembus kereta dan menghilang entah kemana. “astafiruwloh halazimm... apa itu? Hantu? Atau halusinasi gara gara ngerjain tugas terlalu banyak?” kataku kebingungan.
Akhirnya keretapun berlalu dan palang pintu pun terbuka kembali. Motorku menyebrangi rel dan menengok kanan dan kiri untuk mencari nenek nenek itu. Lalu aku berhenti di pos jaga dan kutanyakan pada bapak yang tadi membuka pagar kereta “pak tadi liat nenek nenek yang berdiri di tengah rel ga?” tanyaku
“oh yang tadi dek? Bapa engga liat nenek nenek tapi yang bapak liat itu pocong yang sedang berdiri di tengah rel” jawab bapak tersebut dengan nada serius.
Bapak itu juga bilang kalau di perlintasan rel kereta guruminda ini banyak korban yang mati akibat tertabrak kereta. Serta banyak mayat yang tidak sempurna seperrti jari, tangan, isi perut dan lain lain karena terpental tertabrak kereta. Jadi banyak arwah yang masih penasaran mencari bagian tubuhnya yang hilang di sini.

Tentangku

Namaku Aditya umurku 18 tahun, Aku senang berteman dengan siapa saja, termasuk kalian :).

0 komentar:

QwertAdit

QwertAdit