Gubuk
0
Aku
lihat ada beberapa orang warga yang sedang menghancurka sebuah gubuk tempat
menyimpan barang barang di RT kami di bongkar, katanya di bawah gubuk itu ada
saluran pipa pembungan air selokan yang macet, jadi harus di bongkar secara permanent.
Gubuk itu sudah ada sejak pertama kali aku tinggal di sini, aku tinggal di sini
saja sudah 12 tahun.
Dan
benar saja saluran air di bawah gubuk itu ada sebuah tutup torent yang
nyangkut, jadi ketika hujan selalu saja banjir yang lumayan tinggi hampir
selutut. Aku terus memperhatikan yang mereka kerjakan, duduk di sebuah pohon
yang lumayan besar dan teduh ini. Rumahku tepat berada di depan gubuk yang tadi
di bongkar itu.
Malampun
tiba, setelah selesai membereskan buku pelajaran untuk besok aku pun mencuci
kaki di kamar mandi. Kamar mandiku terletak di paling ujung dan terpisah dari
rumah utama. Ketika tanganku menyentuh gagang pintu “drugg..” terdengar dari
dalam kamar mandi suara gayung terjatuh. Aku langsung membuka pintu dan kulihat
air yang meluber keluar bak mandi membuat gayung tersebut terjatuh. “kebiasaan
ga nutup lagi kerena air kalau udah di pake” gerutuku.
Setelah
selesai, aku membuka pintu kamar mandi “astagfiruwloh.., kakak ngagetin aja nih
“ terlihat kakakku berdiri di depan pintu yang sepertinya mau ke kamar mandi
juga. Kakakku hanya tersenyum dan langsung masuk ke kamar mandi.
Ketika
itu aku melihat pintu kamar kakaku terbuka, ya tuhan ku lihat kakakku sedang
tertidur pulas di kasurnya. Aku langsung kembali ke kamar mandi dan kubukakan
pintunya ternyata memang benar tidak ada siapa siapa di sana.
Bulukuduk
ku merinding seketika itu juga, aku langsung berlari menuju kekamarku, naik ke
ranjang berharap cepat tertidur. 1 jam berlalu tapi aku belum tertidur juga
“ahhh kenapa ini?”
Beberapa
lama kemudian mataku mulai menutup dan “tap tap tap tap....” terdengar suara langkah
dari luar pintu kamarku yang sepertinya suara itu mendekat ke arahku. Aku pura
pura tertidur berharap yang datang itu manusia. Suara itu menghilang seketika
itu juga.
Mataku
kembali terjaga karena kejadian tadi, teringat kembali kejadian di kamar mandi
itu. Dalam keadaan mataku masih tertutup, aku mendengar ada seseorang yang
menangis, tangisan nya itu terdengar aneh, tapi ini seperti suara wanita, bukan
tapi lebih tepatnya suara nenenk nenek. Aku langsung membuka mataku dan melihat
kerah suara tadi berasal, dan... ya tuhan telah berdiri sesosok nenek nenek
yang sedang berdiri di samping kasurku dengan rambut putihnya yang terurai
panjang dengan muka keriputnya yang menyeramkan. Aku langsung berteriak “pergi
pergii!!! Mau apa kamu ke sini?”
Lalu
dia mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke arahku, dengan nada marah dia
berkata “kembalikan tempat tinggal saya”.
Aku
ketakutan sekali, ia terus mengulang kata kata itu terus menerus. aku langsung
berdiri dan mendorong nenek itu sekuat tenaga, tanpa di duga aku menembus nenek
itu dan aku pun terjatuh ke arah tembok lalu kepalaku terbentur tembok,
semuanya terasa gelap dan pusing, aku hanya bisa dengar suara nenek nenek itu
terus berkata “kembalikan tempat tinggal saya”
Aku
terbangun ke esokan paginya, terlihat kaka dan ibuku ada di sebelahku. Ibuku
bertanya “kenapa kamu bisa pingsan?”
Aku
pun menjelaskan tentang nenek nenek yang semalam aku lihat. Dan setelah aku
pikir pikir lagi, ternyata tempat tinggal nya itu adalah gubuk yang baru di
hancurkan kemarin.
Ibu
ku memberitahuakan kepada warga yang lain. Akhirnya warga pun memanggil seorang
ustad yang memang ahli dalam bidang seperti ini, katanya memang gudang itu ada
yang menempati, yaitu seorang jin nenek nenek, usianya sudah ratusan tahun.
Dulu di sini adalah kebun yang sekarang sekarang sudah di jadikan perumahan,
jadi dia mencari tempat tinggal baru lalu menetap di gubuk itu.
Kata
ustad itu nenek nenek itu sekarang akan di pindahkan dan di bawa oleh ustad
tersebut.
0 komentar:
Post a Comment