Tamansari Bandung
0
Motorku
ku pacu sangat kencang tak sadar ketika melihat “oh tuhan ternyata bensinku
habis...” aku lupa mengisi bensin, sudah seminggu ini aku tidak mengisi bensin,
jam menunjukan pukul 11 malam. maklum saja jika sudah berkumpul dengan teman
teman, aku suka lupa waktu. sudah terbayang nih wajah ibuku yang sedang marah
di rumah.
“mana
pom bensin pasti sudah tutup lagi, mudah mudahan ini bensin cukup sampai rumah,
soalnya kan kalau ngedorong malem malem kan lumayan menakutkan, terutama sama
geng motor yang sedang ramai di bicarakan saat ini” pikirku dalam hati.
Mimpi
buruk ku akhirnya menjadi kenyataan, mesin motorku akhirnya mati di daerah
taman sari yang terkenal angker itu, dengan terpaksa aku mendorong motorku.
keadaan jalan taman sari memang cukup gelap di tambah lagi di tumbuhi oleh
pepohonan yang besar di pinggiran jalannya. aku berharap di depan sana ada pom
bensin yang buka 24 jam.
Setelah
beberapa saat ku rasakan bulukudukku merinding ketika melewati sebuah pohon
yang sangat besar dan rindang itu, aku menengok ke arah atas, tidak ada apa pun
yang aneh dari pohon ini. Aku melanjutkan mendorong motorku, sampai satu ketika
aku mendengar sebuah hentakan layaknya seperti orang meloncat dari salah satu
pohon di sebelah kanan ku, suara itu begitu nyata bagiku, ketika aku lihat
tidak ada apa apa di sana. kontan saja aku semakin mempercepat mendorong motor
ku. Dan aku mendengar seperti suara bekas air meneral yang terinjak. ketika
menengok ternyata tidak ada siapa siapa di sana “ya tuhan apa ini apa ada geng
motor yang mencoba merampokku?” bahkan di jalan ini sudah jarang kendaraan yang
lalu lalang.
Aku
setengah berlari mendorong motorku dan ketika itu juga tercium bau yang sangat
menyengat, bau itu seperti bau bangkai yang sangat menusuk hidung. Dan ketika
aku menoleh ke arah kiri terlihat se sosok makhluk yang terbungkus kainnnn...
yaa ituu adalah pocong dengan muka hitam seperti hangus terbakar dan mulut yang
membuka mengeluarkan cairan berwarna
hitam, serta suaranya seperti orang mendengkur.... “ahh... apa ini...?”
Aku
langsung menjatuhkan motorku dan lari sekencang kencangnya dan berharap bertemu
dengan seseorang. Ketika aku lihat di depan ku ada seseorang yang sedang
berjalan ke arahku, aku menghampirinya dan dia sepertinya salah seorang warga
sekitar, lalu aku minta tolong kepada bapak itu lalu menceritakan apa yang
terjadi. aku dan bapak itu segera kembali untuk melihat motorku dan ternyata
pocong itu sudah tidak ada.
Aku
pun menaikan motorku dan ketika kutengok ke arah bapak tadi berdiri, ternyata
iaa sudaah menghilaangg, “ya tuhan apa lagi inii...” aku akhirnya memarkirkan
motorku dan menguncinya lanjut lari secepat kilat.
Ketika
sudah cukup jauh dan mulai kehabisan nafas ku lihat ada sebuah warung yang
sepertinya banyak orang yang nongkrong di sana, akupun menghampiri mereka dan
meminta tolong, lalu beramai ramai kami menuju motorku dan salah satu dari
mereka berkata “emang jalan taman sari ini angker sekali dan jarang ada orang yang
mau lewat sini sendirian ketika larut malam”.
Lalu
salah seorang dari mereka berbaik hati untuk me nyetep motorku. Dan akhirnya
akupun tiba di pom bensin. Setelah mengucapkan terimakasih akhirnya akupun
pulang ke rumah.
0 komentar:
Post a Comment